Jennifer Lopez dan Shakira Kembali Berkilau di Panggung Super Bowl

Di permukaan, pertunjukan turun minum Super Bowl oleh Jennifer Lopez dan Shakira adalah pesta: suara gembira, gemetar pinggul dalam kostum berkilauan, irama global yang tak tertahankan. Mereka menari dan menyanyi melalui megamix cepat dari hit mereka, dengan manis dan tekun menyatukan keseksian genit dengan penguasaan irama, melodi dan gerak.

Namun pertunjukan paruh waktu itu juga merupakan penegasan kebanggaan Latin dan keanekaragaman budaya yang tidak masuk akal dalam iklim politik di mana para imigran dan orang Amerika Latin telah banyak di iblis. Segmen terakhir yang meledak dimulai dengan putri Lopez, Emme Maribel Muñiz, dan paduan suara anak-anak - beberapa dari mereka di dalam kandang yang terang - menyanyikan lagu Lopez “Let's Get Loud” dan potongan lagu “Born in the USA” karya Bruce Springsteen ketika Lopez muncul dengan dibungkus dalam jubah bendera Amerika berbulu yang terbalik menjadi bendera Puerto Rico. Itu tampak seperti pengakuan untuk Puerto Riko dan untuk Pemimpi, anak-anak Amerika yang lahir dari imigran gelap.

Shakira dan Lopez adalah wanita super Latina, tersenyum conquistadoras pop yang didukung oleh barisan penari. Mereka bernyanyi, berkilauan dan benar-benar mengungguli penampilan singkat oleh tamu mereka, keduanya bintang reggaeton: Bad Bunny, dari Puerto Rico, dan J Balvin, dari Kolombia.

Baik Shakira, pada ulang tahunnya yang ke-43, dan Lopez, 50, adalah kisah sukses multikultural. Lopez lahir di Bronx tetapi telah menikmati akar-akarnya di Puerto Rico, merekam hit dalam bahasa Spanyol dan Inggris sementara juga berkembang sebagai aktris dan produser. (Perusahaan film dan televisinya bernama Nuyorican Productions.) Shakira membuat jalannya dari Kolombia ke bintang pop internasional, menggambar pada berbagai sumber global - Amerika, Afrika, Eropa dan (memamerkan leluhur Lebanon-nya) Timur Tengah - untuk lagu-lagu tentang gairah dan semangat.